Untuk itu kita perlu semakin efisien. Contoh pemakaian yang sangat boros adalah kertas. Orang bilang kalau sudah pakai komputer tuh paperless dan perusahaan semakin efisien. Itu sih kata-kata salesman. Kenyataannya, orang tetap print setiap laporan, dan seringnya malah draft pun salah sampai 2-3 kali. Bagaimana mau irit? Padahal kertas di yang kita pakai di Indonesia bukan dengan kualitas daur ulang yang tinggi. Akhirnya semakin ada komputer penggunaan kertas menjadi semakin tinggi. Hal ini pun diakui oleh perusahaan-perusahaan di Amerika. Kita tetap memerlukan arsip hardcopy dan data softcopy.
Tetapi pertanyaannya, apakah untuk arsip internal kita selalu memerlukan kertas baru? Sebenarnya banyak sekali kertas yang bisa kita gunakan kembali dan bukan asal buang saja seperti:
- Kertas draft yang tidak menyangkut rahasia perusahaan bisa digunakan kembali.
- Kertas-kertas lamaran kerja yang kalau sudah banyak malah cuma dibuang. Padahal kertas lamaran kerja ini banyak yang hanya satu sisi. Sisi lainnya masih dapat kita pakai untuk print memo internal.
- Surat-surat penawaran, pemberitahuan atau apapun yang hanya memakai satu sisi kertas saja.
- Amplop bekas bisa kita gunakan untuk mengirim memo internal antar lokasi seperti antar kantor, gudang atau pabrik. Hal ini harus disosialisasikan dengan karyawan agar bila membuka amplop hati-hati sehingga bisa dipergunakan kembali
- Kalender. Untuk kalender besar bisa dipotong kecil menjadi kertas memo. Kalau pergi ke toko-toko seperti di glodok banyak yang menggunakan kalender sobek menjadi memo atau malah kwitansi.
Coba deh anda lihat lagi proses mana di perusahaan anda yang memakai banyak kertas. Cari solusi untuk meniadakannya, kalau memang harus di print, maka prioritas pertama adalah dengan kertas bekas dahulu.
Sumber http://akuinginhijau.org
0 komentar:
Post a Comment